Tatkala pikirku terbang bersama angin
Aku mendengan suaramu mengalun syahdu di sanubari
Mengenalmu adalah hal terindah kini bagiku
Pun bersamamu, lebih indah lagi
Tatkala aku tersungkur dengan peluh peluh bilur
Kau datang membalut luka dengan sedemikiannya
Seolah menjadi mentari
Kini kau terbit menyemarakkan senyumku
Seperti pelukan mentari pagi pada embun malam yang dingin
Kini senyum di sudut bibir menjadi milikku kembali
Pun sukacita kian erat merangkulku
Terimakasih wahai sang perahu layar
Yang telah menebarkah jala sukacita di samudera hati yang biru ini.