div.redmenu{ background:#9A0000 url(https://lh3.googleusercontent.com/-zkvIc1a5Oqc/Uiv9v_LY_LI/AAAAAAAAGG0/_pQzW04tfXM/h120/bg1.gif); border:1px solid #000; font-size:0; } div.redmenu a{ display: inline-block; padding: 0 20px; background-image: url(https://lh3.googleusercontent.com/-V421OopKYKk/Uiv9wFXb3QI/AAAAAAAAGG8/elEEpjz9NRg/h108/bg.gif); color:#fff; text-decoration:none; font: bold 12px Arial; line-height: 32px; } div.redmenu a:hover, div.redmenu a.current{ background-position:0 -60px; } div.redmenu a.end{ width:2px; padding-left:0;padding-right:0; }

Kuning

Selasa, 30 Agustus 2016

Manfaat Air Putih untuk Kecantikan Wajah




Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi air putih yang cukup bagi perawatan kecantikan alami.

1.      Melembabkan kulit
Minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat mencegah terjadinya dehidrasi, sehingga mencegah terjadinya kulit kering dan menjaga kulit halus dan lembut. Hal ini merupakan salah satu syarat agar Anda terlihat cantik berseri sepanjang hari dengan terhindar dari kulit kering.

2.      Mencegah keriput
Minum air putih yang cukup dapat membuat kulit bebas dari kerutan dengan cara mempertahankan elastisitas kulit. Kerutan kulit merupakan salah satu gangguan utama bagi kecantikan yang bisa dihilangkan dengan langkah praktis setiap hari: mengonsumsi air putih.

3.      Mencegah penuaan dini
Air putih merupakan obat terbaik untuk menjaga kecantikan wajah agar tetap awet muda. Selain dapat melembabkan kulit dan mencegah keriput. Air putih juga dapat menjaga kulit agar tetap cantik dan bersinar.

4.      Mengurangi jerawat
Air juga dapat membantu mengurangi jerawat di wajah. Cara praktisnya adalah dengan merendam kain di dalam air hangat kemudian digunakan untuk mengompres wajah. Kebiasaan ini akan membantu membuka pori-pori kulit dan dapat menghilangkan kotoran penyumbat pori-pori kulit yang dapat mengakibatkan timbulnya jerawat.

5.      Membuat bibir indah
Bibir indah merupakan salah satu yang dapat memberikan kecantikan bagi Anda. Minum air putih dapat bermanfaat untuk menjaga bibir tetap indah dan lembut di mana air putih merupakan pelembab alami untuk bibir.

6.      Terapi Kulit
Air putih berkhasiat untuk detoksifikasi dan mengencangkan kulit sehingga kecantikan wajah tetap terjaga secara alami. Caranya dengan mengompres wajah dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.

Minggu, 01 Mei 2016

Ekstraksi Lemak Metode Sokletasi


1.        Defenisi Ekstraksi
Ekstraksi adalah penguraian zat zat berkhasiat atau zat aktif dalam bagian tanaman, maupun hewan yang pada umumnya mengandung senyawa senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada umumnya zat aktif pada tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman maupun sel hewan memiliki yang  berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengeksrtaknya.
Proses terekstraknya zat aktif pada sel tanaman adalah pelarut organik akan menembus dindidng sel dan masuk kadalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut pada pelarut organic tersebut hingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel da pelarut organic diluar sel, maka larutan terpakat akan didistribusi keluar sel dan prose ini terulang sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif dan diluar sel (team teaching matakuliah DDPA : 2012)

2.        Defenisi Sokletasi
Sokletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel padat dengan cara penyarian berulang – ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Pelarut ynag digunakan pada umumnya adlah pelarut organik misalnya untuk ekstraksi lemak adalah bencena, kloroform, dietil eter (eter) petrolium eter dll. Nama lain yang digunakan sebagai pengganti sokletasi adalah pengekstrakan berulang–ulang (continous extraction) dari sampel pelarut. (Rini rahma yanti : 2012)

3.        Prinsip Sokletasi
Adapun prinsip sokletasi yaitu Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.(Chem edu 09 : 2011)


4.        Bagian Bagian Sokletasi

1.      Kondensor : sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses pengembunan
2.      Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya
3.      Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.
4.      Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
5.      Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6.      Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan


5.        Ekstraksi Lemak Metode Sokletsi
Sampel     : Biji kelapa sawit
Pelarut      : Eter

-          Car Kerja
  •  Masukkan sampel (biji kelapa sawit) ke dalam kertas saring thimble lalu masukkan ke dalam tabung ekstraktor
  •  Isi labu alas bulat (labu soklet) dengan pelarut (eter)
  •  Rangkai alat sokletasi dan jalankan air (dari bawah ke atas )
  • Nyalakan hot plate

-          Proses Ekstraksi
Pelarut yang mendidih akan menguap dan uap pelarut akan masuk ke dalam tabung besar. Uap pelarut yang panas akan mengalami sublimasi (pengembunan) karena pada kondensor terjadi pendinginan yang membuat uap sublimasi kembali ke fase cair dan menetes ke sampel di mana tetesan pelarut (eter) akan mengekstraksi sampel (biji kelapa sawit) dan akan melarutkan lemak yang ada ladalam sampel. Bila tetesan larutn sari ynag terkumpul di tabung ekstraktor telah mencapai batas kapiler kecil (sifon) larutan eter ynag telah mengandung lemak akan masuk ke dalam labu soklet di mana proseskembali ke awal, yaitu uap larutan dalam soklet yang mendidih akan masuk ke dalam tabung besar dan seterusnya. Proses pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks

Minggu, 27 Maret 2016

Pemeriksaan ASTO



ASTO (Anti-Streptolysin Titer O) adalah suatu tes untuk mengukur titer antibodi sebagai penanda apakah pernah terinfeksi dengan bakteri Streptococcus beta hemolyticus. ASTO dinilai bermakna bila titernya > 200. Memang biasanya bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi amandel atau farings. Yang dikhawatirkan dengan peningkatan ASTO adalah dapat menimbulkan komplikasi ke jantung dan ginjal. Kami menyarankan Anda untuk berkonsultasi mengenai hal ini lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam. Kemungkinan dokter Anda mencurigai penyakit jantung rematik. Untuk melakukan pemeriksaan ini, Anda akan diminta untuk tidak makan maupun minum selama 6 jam
ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini; bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus.



Arti Hasil Pemeriksaan ASTO?
Hasil pemeriksaan yang negatif berarti bahwa Anda tidak mengalami infeksi streptococcus akhir-akhir ini. Dianjurkan agar Anda melakukan pemeriksaan ASTO ulangan dalam waktu 2-4 minggu setelah pemeriksaan pertama, karena hasil pemeriksaan seringkali berubah menjadi positif pada pemeriksaan kedua.
Hasil pemeriksaan ASTO yang positif berarti bahwa Anda pernah mengalami infeksi streptococcus akhir-akhir ini, walaupun Anda mungkin sama sekali tidak merasakan gejala apapun. Hasil pemeriksaan ASTO akan tetap positif selama 2-4 bulan setelah infeksi terjadi.

Apa itu jantung rematik /demam rematik( Asto Positif) ?
Penyakit demam rematik diawali dengan infeksi bakteri Streptococcus beta-hemolyticus golongan A pada kerongkongan. Infeksi ini menyebabkan penderita mengeluh nyeri kerongkongan dan demam. Jika  infeksi tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang ada akan melakukan perlengketan yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya dan merangsang pengeluaran antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan akan mengikat kuman Streptococcus dan membentuk suatu kompleks imun dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan susunan saraf.

Diagnosa jantung rematik / demam rematik ( Asto Positif ):
Diagnosa demam rematik/ melewati beberapa fase dan manifestasi klinisnya kurang spesifik. fase awal: Penderita biasanya mengalami keluhan yang tidak khas, seperti nyeri kerongkongan, demam, kesulitan makan dan minum, lemas, sakit kepala, dan batuk. Pada fase ini, kebanyakan penderita hanya didiagnosa mengalami penyakit flu atau amandel (tonsilitis) dan biasanya diberikan obat-obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. Demam rematik  mulai bisa diindikasikan jika penderita beberapa minggu kemudian mengalami keluhan dengan keluhan yang lebih spesifik dan serius, terutama yang berkaitan dengan sendi, jantung, dan saraf.

Demam Rematik bisa menyerang Jantung, Syaraf dan sendi:
Demam Rematik pada jantung: kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan atau inflamasi yang bermanifestasi sebagai peradangan otot jantung (myocarditis), peradangan lapisan jantung (pericarditis), dan peradangan katup-katup jantung (valvulitis). Bila proses penyebaran penyakit telah menyerang jantung, penderita akan mengalami kelainan jantung (carditis), ditandai dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, serta adanya tanda-tanda pembesaran jantung
Demam Rematik  menyerang pada sendi, Keluhan yang paling sering muncul pada fase ini adalah gangguan sendi berupa rasa nyeri dan pembengkakan yang biasanya berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya (polyartritis migran), kesulitan menggerakkan sendi dan berjalan.
Demam Rematik menyerang susunan saraf, kelainan ini menyebabkan gangguan pergerakan dan kepribadian serta psikologis berupa kepribadian yang agresif, depresi, dan obsessive-compulsive. Jika Asto menyerang susunan saraf dan menimbulkan ketidakstabilan emosi, gerakan-gerakan involunter tangan yang tidak teratur, kesulitan menulis dan berbicara, kecemasan, dan perilaku agresif.

Patofisiologi demam rematik

Demam rematik adalah penyakit sistemik yang mempengaruhi jaringan ikat peri-arteriol  Hal ini diyakini disebabkan oleh antibodi reaktivitas silang. Reaktivitas silang ini adalah reaksi hipersensitivitas tipe II dan disebut mimikri molekuler. Biasanya, reaktif sel B tetap anergik di pinggiran tanpa sel co-stimulasi T. Selama infeksi Streptococcus, antigen presenting membantu sel dewasa seperti sel B menyajikan antigen bakteri ke sel CD4-T yang berdiferensiasi menjadi sel-sel T2. Sel T2 Helper kemudian mengaktifkan sel B menjadi sel plasma dan menginduksi produksi antibodi terhadap dinding sel Streptococcus. Namun antibodi juga dapat bereaksi terhadap miokardium dan sendi, menghasilkan gejala demam rematik.
Streptococcus pyogenes Grup A memiliki dinding sel yang terdiri dari polimer bercabang yang kadang-kadang mengandung protein M yang sangat antigenik. Antibodi sistem kekebalan tubuh menghasilkan terhadap protein M yang dapat menyeberangi bereaksi dengan jantung myosin protein myofiber, glikogen otot jantung dan sel-sel otot polos pembuluh darah, merangsang pelepasan sitokin dan kerusakan jaringan. Namun, satu-satunya reaksi silang yang terbukti adalah dengan jaringan ikat perivaskular. Peradangan ini terjadi melalui lampiran langsung komplemen dan Fc perekrutan reseptor-dimediasi neutrofil dan makrofag. Badan Aschoff Karakteristik, terdiri dari kolagen eosinophilic bengkak dikelilingi oleh limfosit dan makrofag dapat dilihat pada cahaya mikroskop. Makrofag yang lebih besar dapat menjadi sel Anitschkow atau Aschoff sel raksasa. Lesi katup rematik akut juga dapat melibatkan reaksi imunitas seluler sebagai lesi ini terutama mengandung sel-sel T-helper dan makrofag.
Pada demam rematik akut, lesi ini dapat ditemukan di setiap lapisan jantung dan karenanya disebut pancarditis. Peradangan dapat menyebabkan eksudat perikardial serofibrinous digambarkan sebagai "roti-dan-mentega" perikarditis, yang biasanya sembuh tanpa sisa gejala. Keterlibatan endocardium biasanya menghasilkan nekrosis fibrinoid dan pembentukan veruka sepanjang garis penutupan katup jantung sisi kiri. Proyeksi berkutil timbul dari deposisi, sedangkan lesi subendokard dapat menyebabkan thickenings tidak teratur disebut MacCallum plak.

Uji Laboratoriom:
Diagnosa  penyakit demam rematik (ASTO) perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, di antaranya berupa pemeriksaan kadar LED (laju endap darah), CRP (C reaktive protein), dan ASTO (anti-streptolysin titer O). Pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan sinar X, EKG, dan echocardiography.
Penanganan
Penanganan demam rematik meliputi menghilangkan penyebabnya yaitu kuman streptokokus, penanganan kompikasi pada jantung, sendi dan saraf serta pemberian makanan yang bergizi untuk membantu memulihkan tubuh. Demam rematik, rematik jantung ini dapat menyerang semua usia meskipun kebanyakan ditemukan pada anak-anak usia 5-15 tahun. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah permukiman yang padat dengan tingkat sanitasi yang rendah, dan dapat menyerang laki-laki dan perempuan.

Pemeriksaan ASTO
Metode           :       Latex aglutinasi
Tujuan             :       Untuk mendeteksi adanya anti streptolysin O dalam serum
Prinsip         :     Anti streptolysin O yang terdapat dalam serum bila ditambah dengan reagen  antige streptolysin O akan membentuk aglutinasi

Reagensia       :        -    Latex reagen
-         Kontrol serum positif
-        Kontrol serum negatif
-        Glycine buffer ph. 8,2
Serum              :  Serum
Alat                  :      -    Slide kaca
-        Klinipet dan Mikro pipet
-        Tabung reaksi
-        Rak tabung
-        Tangkai pengaduk
-        Rotator
Prosedur      :          -  Ambil darah sebanyak 1,5 cc, diamkan dalam tabung reaksi selama beberapa menit sampai darah membeku
-    Setelah darah membeku, sentrifius darah dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum
-    Ambil serum sebanyak 10 µl dengan klinipet dan mikro pipet dan teteskan di atas permukaan slide sebanyak dua tetes bagian
-    Teteskan kembali latex reagen pada masing masing bagian pada permukaan slide kaca sebanyak 10 µl, lalu homogenkan dengan tangkai pengaduk
-        Letakkan di atas rotator selama 5 menit
-     Tambahkan kontrol positif pada tetesan satu dan tambahkan kontrol negatif pada tetesan bagian dua
-   Amati adanya aglutinasi dengan indikasi adanya butir butiran putih di pinggiran lingkaran dengan cairan berwarna benng di tegah tengah tetesan.
-        Amati hasil dalam waktu 5 menit