div.redmenu{ background:#9A0000 url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOBy-EkDwjRYt3QgoZyI_6Zb10Rqzs4w18nIG-YraDvmtpCRMyPXEOcehfm81Iq8E-8LS_WWsxOQn6VZ0tSEJJOajZzMFgL7zl-fnkN9n_cAT7sNaNiumQGdWbqP9c5SB8qkh4bDCf1y0/h120/bg1.gif); border:1px solid #000; font-size:0; } div.redmenu a{ display: inline-block; padding: 0 20px; background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_i8_QfuXjZadjZNS9fU879L1HBI00eU5xjvFVcwUWsThNphvXEfvSU8e7nEFIUQz__byiKPst6pbsIKB3IS115JpphU62_8DV89eh2OwFKcSUQv5SCbZIWZfzlIPLsHjAS3NH_fZ5uxo/h108/bg.gif); color:#fff; text-decoration:none; font: bold 12px Arial; line-height: 32px; } div.redmenu a:hover, div.redmenu a.current{ background-position:0 -60px; } div.redmenu a.end{ width:2px; padding-left:0;padding-right:0; }

Kuning

Senin, 21 Maret 2016

Pemeriksaan Mikrobiologi Air Minum

Sulistia Ningsih Limbong
P07534014092
TENTANG AIR

1.        Jenis Jenis Sumber Air
a.        Berdasarkan Letak
n  Air Angkasa
Air yang merupakan hasil dari proses  penyubliman awan atau uap air
Karakteristik
            Bersifat soft water
            Bakteriologisnya lebih bagus tergantung pada tempat penampungan.
            Melarutkan Unsur yang terlarut  di udara   antara lain : O2, CO2, N2, debu dan mineral lainnya
            Kontak dgn CO2                         H2CO3  (Hujan Asam)
Kontak dengan SO2                    H2SO4 (Korosif)
Kontak dengan N2O5                         H2NO4  (Korosif)
            Besarnya curah hujan merupakan patokan utama dalam perencanaan penyediaan air bersih
Contoh : Air Hujan
Air Hujan
            Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium.
            Oleh karena itu agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.

n  Air Permukaan
Air yang Berada diatas permukaan tanah
Karakteristik
            Hard water
            Cukup Mengandung mineral
            Air keruh dan kotor
            Tempat perkembangbiakan MH
            Dipengaruhi daerah yang dilewatinya
            Mudah terkontaminasi oleh aktifitas makhluk hidup
Contoh : Air Sungai, Danau, Waduk, rawa, dll
Air Sungai dan Danau
            Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau ini.
            Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan.
            Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.

n  Air Tanah
Air yang Berada di Bawah Permukaan Tanah
Karakteristik
            Hard water
            Mengandung Banyak mineral
            Kualitas fisik dan biologis lebih baik karena sudah mengalami penyaringan alamiah
            Dipengaruhi Kondisi geologis
Contoh : Air Sumur, mata air
Mata Air
            Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah.
            Oleh karena itu air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.
            Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum
Air Sumur Dangkal
            Air ini keluar dari dalam tanah maka juga disebut air tanah.
            Air berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal.
            Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda.
            Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah.
            Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminuM
Air Sumur Dalam
            Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam tanah.
            Dalamnya dari permukaan tanah biasanya diatas 15 meter
            Oleh karena itu sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).

b.        Berdasarkan terjadinya
n  Sumber air alami
n  Sumber air buatan


2.        Indikator Bakteri dalam Air Minum

Koliform

Koliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme yang berada di air. Ciri-ciri bakteri koliform adalah gram negatif, berbentuk batang, merupakan anaerob fakultatif yang dapat memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas pada suhu 35 °C selama 24-48 jam. Memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase dan beta-galaktosidase. Koliform dapat ditemukan di saluran pencemaran hewan, tanah, atau secara alami pada sampel lingkungan.
Pada keadaan normal, koliform terdapat di air dalam jumlah standar dan dapat diukur, namun bila terjadi pencemaran air, jumlah koliform akan menjadi banyak dan dapat melebihi jumlah bakteri patogen lain.[2] Oleh karena itu, koliform dapat digunakan sebagai indikator pencemaran air.[2]. Jika terdapat bakteri koliform dalam air, belum tentu bakteri patogen juga ada di air tersebut, namun jika bakteri koliform terdapat dalam jumlah besar maka perlu diperiksa kembali keberadaan bakteri patogen lain.[2]

Koliform tinja

Digunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja. Merupakan bakteri termotoleran yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada suhu di saluran pencernaan. Koliform tinja dapat melakukan fermentasi dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu 44.5 °C. Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas. Untuk mendeteksi E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim MUG yang aka[n berpendar dengan sinar UV

Streptococcus Tinja - Enterococcus

Merupakan mikrobiota pada manusia dan hewan. Contoh Streptococcus pada manusia adalah S. faecalis dan S. faecium

Clostridium

Merupakan mikrobiota pada hewan berdarah panas dan limbah. Sifatnya lebih stabil dibanding patogen dan memiliki spora sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi polusi yang terjadi di waktu lampau[1].

Pseudomonas

Digunakan sebagai indikator kolam renang selain Staphylococcus aureus. Memiliki sifat tahan terhadap desinfeksi kimiawi. Berpigmen pyocyanin dan dapat berpendar[1].

Bacteroides spp. dan Bifidobacteria spp.

Banyak ditemukan di feses 100 kali dibanding yang lain. Kedua bakteri ini sulit dideteksi karena bersifat sangat anaerob dan dapat musnah bila terkena oksigen, sehingga untuk mendeteksi perlu kondisi yang sangat anaerob pula. Beberapa jenis Bacteroides spesifik pada manusia[1].

Indikator Virus

Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang digunakan sebagai indikator virus[1].
  • Kolifage, yaitu baktriofage yang menginfeksi E.coli dan bakteri koliform lainnya. Bakteri yang diinfeksi tidak memiliki fili sehingga virus menempel langsung pada dinding selnya. Sifatnya tidak spesifik pada feses dan deteksi bergantung pada inangnya. Contohnya adalah myoviridae, podoviridae, dan siphoviridae.
  • Kolifage jantan, yaitu colifage yang menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki strain F+) sehingga dapat menghasilkan fili dan penempelan terjadi melalui reseptor fili. Bersifat spesifik pada feses. Contohnya adalah leviviridae
  • Fage Bacteroides fragilis, bersifat spesifik feses manusia. Namun konsentrasinya sangat rendah sehingga belum dapat ditunjukkan spesifitasnya
  • Fage Salmonella, terdapat pada feses manusia dan hewan. Digunakan untuk mengindikasi banyaknya bakteri Salmonella, namun konsentrasinya juga terlalu rendah[1].

Indikator Protozoa

Sesungguhnya tidak ada indikator yang berlaku secara universal bagi parasit protozoa[1]. Indikator bergantung pada sumber air yang dugunakan pada suatu daerah tertentu. Contoh yang telah diidentifikasi adalah indikasi menggunakan spora Clostridium dan bakteri aerob termostabil[1].
Perbandingan standar air minum menurut Amerika, Inggris, India dan Indonesia
No
Spesies
USA1
UK2
India3
RI4
Dampak5
Keterangan5
1
Cryptosporidium
0/100 ml



Infeksi saluran pencernaan (diare, kejang dll)
Tercemar limbah ekskresi hewan dan manusia
2
Fecal coliform dan E. coli
0/100 ml
0/100 ml
0/100 ml
0/100 ml
Beresiko tinggi terhadap kesehatan anak dan manusia dengan sistem imun yang rendah, infeksi saluran pencernaan (diare, kejang, mual, sakit kepala dll)
Tercemar limbah ekskresi hewan dan manusia (tinja)
3
Giardia lamblia
0/100 ml



Infeksi saluran pencernaan (diare, kejang dll
Tercemar limbah ekskresi hewan dan manusia (tinja)
4
Legionella
0/100 ml



Penyakit Legionaire, tipe pneumonia
Ditemukan pada air secara alamiah, berkembang pada saat pemanasan
5
Total coliform
0/100 ml
0/100 ml
0/100 ml
0/100 ml
Bakteri yang berbahaya bagi kesehatan
Ditemukan secara alamiah di lingkungan
6
Pseudomonas aeruginosa

0/100 ml


Lesi, Meningitis,
Ditemukan pada tinja, tanah, dan sampah.
7
Clostridium perfringens(termasuk spora)

0/100 ml


-
Tercemar limbah ekskresi hewan dan manusia (tinja)
8
Enterocooci

0/100 ml


-
Tercemar tinja manusia dan hewan
9
Virus (enteric)
0/100 ml



Infeksi saluran pencernaan (diare, kejang dll)
Tercemar limbah ekskresi hewan dan manusia

3.        Syarat Syarat Indikator Air
Untuk digunakan sebagai mikroorganisme indikator, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh mikroorganisme tersebut, kendati demikian, persyaratan ini tidak mutlak untuk dipenuhi seluruhnya, tergantung kondisi yang ada. Syaratnya antara lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar